L A P O R A N
P R A K T I K U M B I O L O G I
“ Pengaruh Nutrisi
Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Kacang Hijau”
D I S U S U N
O
L
E
H
K E L O M P O K IV
Nama : Hasrina
Utami
Muh.
Ikram
Moch.
Qaiz Raihan
Selli
Novia
T a h u n A j a r a n
2013/2014
S M A N 2 M
A S A M B A
K a t a P e n g
a n t a r
Puji
dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala berkat
dan rahmat-Nya lah sehingga kami dapat menyelesaikan hasil Laporan Praktikum
Biologi yang berjudul “PENGARUH NUTRISI
TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN KACANG HIJAU “.
Dalam
penulisan laporan praktikum ini, kami mengalami banyak kesulitan maupun
hambatan, namun berkat kerjasama yang cukup sukses dan bantuan dari berbagai
pihak sehingga kami dapat menyelesaikan laporan praktikum biologi ini tepat
pada waktunya. Dan kami menyadari sepenuhnya bahwa karya tulis ini masih jauh
dari kesempurnaan. Untuk itu kami mengharapkan kepada para pembaca khususnya
untuk senantiasa memberi masukan, kritikan, dan saran guna kesempurnaan karya
tulis ini.
Dan
kami mengharapkan semoga karya tulis ini dapat membantu dan berguna bagi
pembaca untuk menambah wawasan pengetahuan.
Penulis,
BAB I : Pendahuluan
A.
Latar Belakang
B.
Rumusan Masalah
C.
Tujuan Penelitian
D.
Manfaat Penelitian
BAB II : Dasar Teori
- Teori Mengenai Tanaman Kacang Hijau
- Teori Mengenai Media Tanam
BAB III : Metode Penelitian
A.
Waktu dan Tempat Pelaksanaan
B.
Hipotesis
C.
Populasi dan Sampel
D.
Variabel
E.
Alat dan Bahan
F.
Cara Kerja
BAB IV : Hasil Pengamatan Dan
Pembahasan
A.
Hasil Pengamatan
B.
Pembahasan
BAB V : Penutup
A.
Kesimpulan
B.
Saran
DAFTAR
PUSTAKA
B A B I
“P E
N D A H U L U A N”
A.
Latar Belakang
Dalam perkecambahan, biji selalu mengalami
pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan
adalah proses pertambahan volume yang irreversible (tidak dapat ke bentuk
semula) karena adanya pembelahan mitosis atau pembesaran sel; dapat pula
disebabkan oleh keduanya. Perkembangan adalah
pertumbuhan menuju kedewasaan suatu organisme atau terspesialisasinya sel-sel
menjadi struktur dan fungsi tertentu; perkembangan tidak dapt dinyatakan dengan
ukuran, tetapi dapat dinyatakan dengan perubahan bentuk dan tingkat kedewasaan.
Pertumbuhan pada tanaman dibedakan menjadi pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder. Pertumbuhan Primer adalah
pertumbuhan yang terjadi pada titik tumbuh primer (utama). Pertumbuhan primer
terjadi secara vertikal berupa pertambahan panjang ujung batang dan ujung akar.
Pertumbuhan Sekunder adalah pertumbuhan yang terjadi pada kambium.
Pertumbuhan sekunder terjadi secara horizontal berupa pertumbuhan besar lingkar
batang tanaman.
Oleh karena itu, pertumbuhan dan
perkembangan suatu kecambah biji akan selalu berbeda-beda oleh beberapa hal dan
salah satunya yaitu media tanam yang dipakai dan unsur-unsur yang terdapat
dalam media tanam tersebut untuk penunjang nutrisi yang baik pada tanaman. Media
tanam merupakan media/tempat dimana tanaman dapat tumbuh dan berkembang
didalamnya, contohnya tanah, air, kapas, dan lain sebagainnya. Namun
kebanyanyakan tanaman dibudidayakan atau tumbuh secara alami di tanah.
Tanaman dapat menimbulkan reaksi
pertumbuhan berbeda pada media tanam tanah yang berbeda pula. Tanaman tida
hanya dapat tumbuh pada media tanam tanah saja, tapi juga dapat tumbuh dengan
media tanam lain seperti sabut kelapa, sekam, atau kapas. Dan dalam praktikum
kali ini, kami mengambil sampel media penanaman tanah dan media penanaman
kapas.
B. Rumusan Masalah
1.
Bagaimanakah pengaruh media tanam yang berbeda terhadap
pertumbuhan dan perkembangan kecambah kacang hijau ?
2.
Media tanam manakah yang lebih baik pengaruhnya terhadap
nutrisi yang terkandung pada kecambah kacang hijau ? Apa penyebabnya ?
C. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui media manakah yang cocok dan baik untuk tanaman kecambah
kacang hijau dari segi pertumbuhannya, perkembangan, dan nutrisi yang
terkandung didalamnya.
D. Manfaat Penelitian
1.
Mampu memilih media tanam manakah yang sesuai untuk tumbuhan
kacang hijau.
2.
Dapat mengetahui pengaruh media tanam terhadap laju
pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau.
3.
Dapat mengetahui faktor-faktor apa saja yang membedakan media
tanam tersebut.
B A B II
“D a s a r T e o r i”
- Teori Mengenai Tanaman Kacang Hijau
1.
Klasifikasi Tanaman Kacang Hijau
Kacang hijau merupakan salah satu
tanaman semusim yang berumur pendek (kurang lebih 60 hari). Tanaman ini disebut
juga mungbean, green gram atau golden gram. Dalam dunia tumbuh-tumbuhan,
tanaman ini diklasifikasikan seperti berikut ini.
Divisi : Spermatophyta
Sub-divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Rosales
Famili : Papilionaceae
Genus : Vigna
Spesies : Vigna radiata atau
Phaseolus radiatus
2. Morfologi Tanaman Kacang Hijau
Tanaman kacang hijau berbatang tegak
dengan ketinggian sangat bervariasi, antara 30-60 cm, tergantung varietasnya.
Cabangnya menyamping pada bagian utama, berbentuk bulat dan berbulu. Warna
batang dan cabangnya ada yang hijau dan ada yang ungu.
Daunnya trifoliate (terdiri dari tiga helaian) dan
letaknya berseling. Tangkai daunnya cukup panjang, lebih panjang dari daunnya.
Warna daunnya hijau muda sampai hiaju tua.
Bunga kacang hijau berwarna kuning,
tersusun dalam tandan, keluar padacabang serta batang, dan dapat menyerbuk
sendiri.
Polong kacang hijau berebntuk silindris dengan panjang
antara 6-15 cm dan biasanya berbulu pendek. Sewaktu muda polong berwarna hijau
dan dan setelah tua berwarna hitam atau coklat. Setiap polong berisi 10-15
biji.
Biji kacang hijau lebih kecil
dibanding biji kacang-kacangan lain. Warna bijinya kebanyakan hijau kusam atau
hijau mengilap, beberapa ada yang berwarna kuning, cokelat dan hitam . Tanaman
kacang hijau berakar tunggang dengan akar cabang pada permukaan.
Kandungan Nutrisi Pada Kacang Hijau
●Rendah karbohidrat ●Kaya mineral
●Tinggi protein ●Tinggi kandungan serat
●Rendah lemak ●Kaya antioksidan
●Rendah karbohidrat ●Kaya mineral
●Tinggi protein ●Tinggi kandungan serat
●Rendah lemak ●Kaya antioksidan
●Kaya
Vitamin ●Kaya Enzim Aktif
●Mengandung
asam lemak esensial
B. Teori Mengenai Media Tanam
a.
Tanah
Banyak media tanam yang
bisa dipilih untuk tanaman kita. Meskipun begitu, sebagian besar kegiatan
pertanian dan pertamanan sampai saat ini masih bergantung kepada tanah.
Mahluk-mahluk hidup di dalam tanah membantu memecah materi sisa tumbuhan dan
bangkai hewan menjadi zat hara, yang kemudian diserap oleh akar tumbuhan. Dan
zat-zat hara itu ada yang berunsur makro dan mikro.
Unsur Makro Dalam Tanah
1. Nitrogen:
·
Bentuk Unsur N Dalam Tanah
·
Unavailable (sebagai penyusun senyawa bahan organik)
·
Available (terdapat dalam komplek adsorbsi)
·
Readily Available (terdapat dalam larutan tanah)
Sumber Nitrogen
·
Atmosfer
·
Bahan organik
Kegunaan Nitrogen
·
Penyusun klorofil
·
Mempengaruhi pertumbuhan vegetatif
·
Memperpanjang periode pertumbuhan
·
Memperlambat pemasakan
·
Menyebabkan tanaman lebih hijau
2. Phospor :
Sumber Phospor
- Bahan organik
- mineral, kalium, fosfat
Kegunaan Phospor
- Berperan penting dalam fotosintesis sebagai pembentuk karbohidrat, protein, dan lemak
- Berperan dalam pembelahan sel
- Mempertinggi ketahanan terhadap penyakit
- Mempercepat pemasakan dan pertumbuhan akar
- Berperan dalam pembentukan primordia bagian reprodukstif tanaman
- Penyusun phytin, nucleoid acid, dan phospolipi
- Kalium Karbon
- Hidrogen Oksigen
- Kalsium Magnesium
- Sulfur Klorin
UNSUR MIKRO DALAM TANAH
Peranan unsur mikro dalam tanah :
- Menyusun jaringan tubuh tanaman
- Mempengaruhi proses oksidasi reduksi dalam tubuh tanaman
- Mengatur kadar asam dalam tubuh tanaman
- Mempengaruhi penyerapan air
- Mempengaruhi transformasi unsur N
- Mempengaruhi masuknya unsur hara lain dalam tubuh tanaman
- Membantu pertumbuhan tanaman
Sumber unsur mikro :
- Produk pupuk organik
- Pupuk an Organik
- Produk gelas frits
- Khelat sintetik
- Senyawa organik komplek alamiah
b. Kapas
Kapas memiliki struktur yang lembut, dan
juga memiliki daya serap air yang rendah. Sehingga, media tanam dengan kapas
dapat terjaga kelembabannya, dan juga memiliki persediaan air dalam jangka
waktu yang lama.
Sifat-sifat
Kimia Kapas
Oleh karena kapas sebagian besar tersusun atas selulosa maka sifat-sifat kimia
kapas adalah sifat-sifat kimia selulosa.
Serat kapas pada umumnya tahan terhadap kondisi penyimpanan, pengolahan,
dan pemakaian yang normal, tetapi beberapa zat pengoksidasi atau penghidrolisa
menyebabkan kerusakan dengan akibat penurunan kekuatan. Kerusakan karena
oksidasi dengan terbentuknya oksi selulosa biasanya terjadi dalam proses
pemutihan yang berlebihan, penyinaran dalam keadaan lembab, atau pemanasan yang
lama dalam suhu diatas 1400C.
Asam-asam menyebabkan hidrolisa ikatan-ikatan glukosa, dalam rental selulosa
membentuk hidroselulosa. Asam kuat dalam larutan menyebabkan degradasi yang
cepat, sedangkan larutan yang encer apabila dibiarkan mengering
pada serat akan menyebabkan penurunan kekuatan. Alkali mempunyai sedikit
pengaruh pada kapas, kecuali larutan alkali kuat dengan konsentrasi yang tinggi
menyebabkan penggelembungan yang besar pada serat, seperti dalam proses
mempercerisasi. Dalam proses ini kapas dikerjakan di dalam larutan natrium
hidroksida dengan konsentrasi lebih besar dari 18%.
Dalam kondisi ini dinding primer menahan penggelumbungan serat kapas
keluar, sehingga lumenya sebagian tertutup. Irisan lintang menjadi lebih bulat,
puntirannya berkurang dan serat menjadi lebih berkilau. Hal ini merupakan
alasan uitama mengapa dilakukan proses mencerisasi. Disamping itu serat kapas
menjadi lebih kuat dan afinitas terhadap zat warna lebih besar.
Pelarut-pelarut yang biasa dipergunakan untuk kapas adalah kupramonium
hidroksida dan kuprietilena diamina. Viskositas larutan kapas dalam
pelarut-pelarut ini merupakan faktor yang baik untuk memperkirakan kerusakan
serat. Kapas mudah diserang oleh jamur dan bakteri, terutama pada keadaan
lembab dan pada suhu yang hangat.
Akhir-akhir ini banyak dilakukan modifikasi secara ilmiah mempergunakan
zat-zat kimia tertentu untuk memperbaiki sifat-sifat kapas, misalnya stabilitas
dimensi, tahan kusut, tahan air, tahan api, tahan jamur, tahan kotoran dan
sebagainya.
B A B III
“M e t o d e P e n e
l i t i a n”
A. Waktu
dan Tempat Pelaksanaan
B. Hipotesis
Media tanam
dan nutrisi yang baik untuk tanaman kacang hijau adalah media tanam tanah.
C. Populasi
dan Sampel
Populasinya : dalam satu wadah berisikan 5 biji
kecambah kacang hijau
Sampelnya : 5 biji kecambah kacang hijau
dari populasi di atas
D. Variabel
1.
Variabel
Bebas
- Media tanam tanah dan media tanam kapas
2.
Variabel
Kontrol
- Cahaya matahari yang intensitasnya sama
- Suhu sama
- Pemberian air yang intensitasnya sama
- Tempat yang sama
- Kecambah kacang hijau
3.
Variabel
Terikat
- Hasil dari tinggi batang, jumlah daun, dan warna batang dari kecambah kacang hijau
E. Alat
dan Bahan
Alat : Bahan
:
Wadah plastik (2 buah) Kacang hijau(5-10 biji)
Mistar 30 cm( 1 buah) Tanah (secukupnya)
Paku (1 buah) Kapas
(secukupnya)
Alat tulis Air
(secukupnya)
F. Cara
Kerja
1.
Sebelumnya,
biji kacang hijau yang ingin di tanam, direndam terlebih dahulu selama semalam
untuk mendapatkan biji kacang hijau yang lebih baik. Lalu ambil biji kacang
hijau yang membengkak dan terbuka.
2.
Lubangi
wadah plastik dengan menggunakan paku.
3.
Tanamlah
5 biji kacang hijau tiap wadah plastik dan berikan tanda/label tiap biji kacang
hijau.
4.
Letakkan
wadah-wadah plastik yang telah terisi biji kacang hijau di tempat terkena
matahari yang cukup, tempat kering, dan siramlah selama 6 hari.
5.
Jika
biji kacang hijau mulai tumbuh, ukurlah tinggi batang, jumlah daun, dan warna
batang dari kecambah kacang hijau. Dan lakukan pengukuran selama 6 hari.
6.
Tulislah
hasil pengamatan dalam tabel pengamatan.
7.
Buatlah
kesimpulan tentang kecepatan tumbuh kembang dan nutrisi yg terdapat pada
kecambah kacang hijau tersebut pada media tanam yang berbeda.
BAB IV
“Hasil
Pengamatan dan Pembahasan”
A. Hasil
Pengamatan
Dari hasil pengamatan selama 6 hari. Kami
telah mendata mengenai tinggi batang, jumlah daun, warnah batang, dan keadaan
tanaman kecambah kacang hijau. Dan semua itu kami sajikan dalam bentuk tabel
seperi dibawah ini.
Tabel
I. Pertumbuhan Kecambah
dalam media tanah
Tabel II. Pertumbuhan kecambah dalam
media kapas
B.
Pembahasan
Dari tabel pengamatan diatas dapat kita simpulkan bahwa pertumbuhan
tanaman kacang hijau pada media tanam tanah lebih cepat dari pada pertumbahan
tanaman kacang hijau pada media tanam kapas. Hal ini dapat dilihat dari
perbedaan tinggi batang yang cukup beda yang tersaji pada tabel diatas.
Pada media tanam tanah pertumbuhan tinggi batang kacang hijau mulai
melejit pada hari ke-4 yaitu rata-rata tinggi batang kacang hijau berubah dari
18,4cm menjadi 34,2 cm, sehingga terjadi pelonjakan yang cukup jauh
perbedaannya dari hari-hari sebelumnya. Sedangkan pada media tanam kapas tidak
terjadi lonjakan yang cukup kontras, hanya berselisih beberapa angka saja.
Perbedaan tinggi tanaman ini disebabkan oleh nutrisi yang tersedia dalam
media tanamnya. Media tanah mengandung unsur hara yang lengkap, sehingga baik
untuk pertumbuhan tinggi tanaman. Sedangkan media tanam kapas kurang akan unsur
hara yang dibutuhkan tanaman sebagai
penopang pertumbuhannya, karena kapas dominan mengandung serat-serat tumbuhan
(selulosa), tapi media tanam kapas dapat menjaga kelembapan pada kecambah lebih
lama.
Sedangkan perbedaan tinggi yang terjadi pada setiap kecambah dalam satu
media, kemungkinan dipengaruhi oleh cadangan makanan yang tersimpan dalam biji
yang berbeda. Karena sebelum biji berkecambah, ia akan bergantung terlebih
dahulu pada cadangan makanan seperti karbohidrat, lemak, protein, dan mineral
yang disediakan biji (dikotil) baru, dan setelah berkecambah ia akan bergantung
pada unsur-unsur hara yang disediakan oleh media tanamnya. Setelah itu
tergantung lagi bagaimana persaingan setiap kecambah dalam memperoleh
makanannya dalam satu media tanam.
BAB V
“ P E N U T U P ”
A. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang kami lakukan bahwa media tanam tanah masih
lebih baik dijadikan sebagai media tanam dari pada media tanam kapas. Karena
media tanam tanah pertumbuhan batang, daun, dan warna daun lebih baik dari pada
tanaman yang terdapat pada media tanam kapas. Tetapi kapas dapat menjaga
kelembapan kecambah yang lebih lama dan kapas memiliki tekstur yang lembut
sehingga sangat cocok untuk akar tanaman kacang hijau yang masih mudah dan
lemah sehingga akar mudah tersebut dapat berkembang lebih baik untuk jangka
waktu tetentu.
B. Saran
Sebaiknya praktikum ini tidak dilakukan di rumah dan tidak pada waktu
libur sekolah, lebih baik dilakukan di Sekolah agar setiap anggota dalam
kelompok lebih efektif dan kompak kerjasamanya dalam menyelesaikan makalah
praktikum ini.
D A F T A R P U S T
A K A
http://nada-ilmu-23.blogspot.com/2011/09/laporan-praktikum-biologi-kecambah.html
http://renirahmawatii.blogspot.com/2012/01/makalah-biologi-umum.html
http://hasil-penelitian-pengaruh-media-tanah.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Kacang hijau
http://hidupsehatonline.com/?page id=20
http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20080825075517AATx43D
http://smk3ae.wordpress.com/2008/08/25/mengenal-serat-kapas-cotton-fibre
0 komentar:
Posting Komentar